Ini dia event atau pameran lukisan yang sudah di tunggu-tunggu khususnya para pecinta lukisan tanah air. Pameran Maestro lukisan dari keluarga (Oemar, Lukman, dan Ibrahim) Basalmah yang akan hadir di kota Bogor.
Ibrahim Basalmah Sang Maestro yang lahir di Bogor 23 November 1949, putra dari Oemar Basalmah akan menggelar karya lukisannya di pameran tersebut. Sudah ratusan kali beliau menggelar pameran di berbagai kota bersama para pelukis lainnya.
Sejak kecil, beliau menorehkan kuas dibimbing langsung oleh sang ayah Oemar Basalmah, maestro seni lukis di jaman Presiden Soekarno. Kiprah beliau tak luput pula dari dukungan kuat sang istri yaitu Ibu Elly yang selalu memfasilitasi proses kreatif sang suami.
Diawali perbincangan kami, saya, Elly Leafart Basalmah, mbak Surruriyah dan mas Doddy Saidy, usai mengevaluasi pameran tunggal saya di Lippo, menghasilkan kesepakatan untuk menempatkan Oemar Basalmah pada tempat yang semestinya. “Kalau tidak kami, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? “. Ucap Bapak Ibrahim. Mas Saidi dengan tim, sejak 3 bulan lalu, telah mendatangi sekolah – sekolah, mengingatkan ada sosok pelukis yang mengabdikan nyaris sepanjang hidupnya untuk melukis, yang sudah mulai terlupakan.
DR Sanento Yuliman pernah menulis: “Setelah Raden Saleh, Seni Lukis di Indonesia vakum. Lalu muncul Abdullah Soeriosubroto, Wakidi, dan Oemar Basalmah, dengan visi turistik”. Mamanoor pernah berjanji akan menulis buku tentang beliau, tapi Tuhan berkehendak lain.
Pameran lukisan ini akan di gelar di Lippo Plaza Ekalokasari, jl. Siliwangi 123, Bogor. Opening, Sabtu, 11 Maret 2017. Jam 13,00 WIB. Berlangsung hingga 19 Maret. Dari jam 10.00-20.30.
Peserta pameran, ‘Oemar Basalmah, Lukman Basalmah, Ibrahim Basalmah’. Peserta pendamping, Diana Dee Mohy dan Najib Askar. Selain itu rencananya pameran lukisan tersebut akan di hadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Bapak Usmar Hariman.
Mohon doa restu. Kehadiran teman – teman dan para sahabat, merupakan kebahagiaan buat kami.
“Kebahagiaan diberikan oleh setiap jenis bakat”. (Honore De Balzac).
