Konferensi Internasional Obat Herbal

whatsapp-image-2018-09-09-at-08-58-54

Pengembangan obat berbasis bahan herbal berkembang dengan sangat pesat. Diantara kelompok utama yang menyumbang kenaikan pertumbuhan ekonomi adalah produk obat tradisional (herbal) yang mengalami kenaikan sebesar 8,01 persen, sesuai data dari BPS yang dirilis tahun 2017.

Dari sekian banyak industri jamu yang ada di Indonesia, masih sangat sedikit yang telah memenuhi syarat Good Manufacturing Practice (GMP) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) yang sudah disepakati oleh Negara-negara ASEAN.

Masalah utama penyediaan obat herbal terstandarisasi di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan dan sarana prasarana penunjang standarisasi oleh kalangan industri obat herbal, terutama industri kecil dan menengah. Di sisi lain, hasil penelitian obat herbal dari lembaga penelitian baik perguruan tinggi maupun instansi pemerintah perlu disinergikan dengan peneliti berlatar belakang medis untuk mendapatkan hasil yang lebih terarah dan berujung pada pembuktian khasiat obat herbal secara klinis.

Adanya disparitas tersebut, Pusat Penelitian Herbal Universitas Yarsi bekerjasama dengan Univesiti Tun Hussein Onn Malaysia menyelenggarakan “The 2nd International Conference of Herbal Medicine (ICHM)” yang bertepatan dengan “The 2nd International Conference on Herbal Science, Technology and Medicine 2018”.

Konferensi ini sendiri diketuai oleh Dr. Juniarti, SSi, MSi dari Indonesia dan Assoc Prof. Dr. Mohd Fadzelly Abu Bakar dari Malaysia. Para speaker berkaliber internasional pada konferensi ini antara lain; Dr. Sei Ryang Oh (Korea Research Institue of Bioscience an Biotechnology-KRIBB, Korea), Prof. Sudarsanam Gudivanda (S.V University, India), Prof. Kshanika Hirimburegama (University of Colombo, Srilanka), Assoc. Prof. Dr. Alona C Linatoc (Universiti Tunn Hussein Onn Malaysia, Malaysia), Dr. A. Hameed Khan, Ph.D (National Institutes of Health, London), Prof. Dr. Edy Meiyanto, M.Si., Apt (Faculty of Pharmacy, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia), Dr. Elfahmi, MSi, Apt (School of Pharmacy ITB, Bandung, Indonesia), Prof. Susi Endrini, Ph.D (Faculty of Medicine, Universitas Yarsi, Jakarta, Indonesia) dan Prof. Dr. dr. Erni Hernawati Purwaningsih, MS (Department of Pharmacy, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia).

Sedangkan tema yang menjadi pokok bahasan adalah: “Mainstreaming Herbal Science, Technology and Medicine in The World” yang akan mendiskusikan, bagaimana membuat obat herbal menjadi hal yang biasa (mainstream) dan juga sebagai pilihan pertama dalam dunia kesehatan.

Dr Juniarti yang juga Kepala Pusat Penelitian Herbal Universitas Yarsi ini menyebut target peserta konferensi adalah masyarakat peneliti dan praktisi baik dari perguruan tinggi, lembaga penelitian, pemerintah serta pengusaha dari IOT, IEBA, UKOT dan UMOT dari berbagai negara.

“Tujuan dari konferensi internasional ini adalah untuk menyajikan perkembangan herbal dan teknologi serta dapat dijadikan platform untuk bidang herbal, teknologi herbal bagi peneliti, akademisi dan praktisi. Adanya interaksi, sinergi, dan kolaborasi yang maksimal dari para peneliti dari berbagai belahan dunia dapat mempercepat alih teknologi dan menuju hasil riset yang lebih mumpuni,” ujar Juniarti di sela-sela pembukaan seminar di Auditorium Ar-Rahim, Universitas Yarsi.

Konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan publikasi di jurnal internasional bereputasi dan menghimpun berbagai penelitian herbal yang bermanfaat bagi kalangan akademisi, businessmen dan government dan menunjang dihasilkannya produk herbal yang memenuhi trilogi dasar herbal yakni quality, safety dan efficacy.

Leave your vote

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here