Hitput.com – Memangnya siapa, sih, Rachma Nissa Fadliya ini? Jadi ia baru saja ditunjuk oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya, untuk menjadi Pelaksana tugas (Plt) Direktur Perumda Transportasi Pakuan Kota Bogor.
Nah, untuk bisa sampai di posisinya sekarang ini banyak lika-liku kehidupan yang sudah Rachma lewati. Maka dari itu, tentu banyak kisah inspiratif Rachma Nissa Fadliya yang dapat dijadikan motivasi.
Profil Rachma Nissa Fadliya
Rachma Nissa Fadliya lahir di kota Solo, tanggal 23 April tahun 1985. Namun ia tidak lama tinggal di Solo alias “numpang lahir doang”, hehehe. Karena setelah itu keluarganya pindah ke kota Jakarta.
Beberapa tahun berlalu atau tepatnya saat Rachma baru duduk di bangku kelas satu sekolah dasar, sang ibu mendapat pekerjaan baru di Pekanbaru. Maka Rachma pun ikut dengan ibunya pindah ke Pekanbaru.
Singkat cerita, di tahun 2001, Rachma yang sudah duduk di bangku SMA kembali harus pindah tempat tinggal. Kali ini kota Bogor yang menjadi persinggahan selanjutnya. Ia tinggal bersama adik dan ayahnya.
Setelah tamat SMA di tahun 2003, Rachma melanjutkan study-nya di Fakultas Kedokteran Trisakti karena ada dorongan dari keluarga untuk kuliah jurusan Kedokteran. Namun ia mengaku bahwa dirinya tidak begitu tertarik kuliah Kedokteran. Karena percaya atau tidak, Rachma justru memiliki ketertarikan lebih dengan dunia otomotif.
Bahkan Rachma mengatakan kalau cita-citanya waktu kecil adalah ingin mempunyai bengkel dan bisa melakukan modifikasi-modifikasi begitu. Tetapi hal tersebut mungkin hanya sebatas angan-angan semasa kecil saja.
Intinya, setelah mencoba berjuang menjadi mahasiswa Kedokteran selama tiga tahun, Rachma merasa tidak sanggup melanjutkan dan memutuskan berhenti. Ya, segalah sesuatu memang bergantung pada niat, jika sedari awal niatnya setengah-setengah apalagi tidak ada, ujungnya bisa ambyar, hehehe.
Baca Juga: Kisah Inspiratif: Basmi Pencemaran Laut, Boyan Slat Dirikan The Ocean Cleanup
Pendidikan dan Pekerjaan
Kembali lagi pada persoalan kuliah, setelah “gagal” di FK Trisakti apakah Rachma lanjut kuliah? Iya, lanjut. Rachma melanjutkan perkuliahan di STIE, dan kali ini sampai selesai.
Nah, setelah lulus kuliah, awal-awalnya Rachma bekerja di bidang accounting. Ia sempat juga berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Dan di perjalanan dunia kerja inilah ia bertemu dengan “jodohnya”.
Setelah merasa “bosan” bekerja di bidang accounting, Rachma mencoba pekerjaan di bidang lain yakni auditor. Ternyata pekerjaan ini lebih nyaman baginya dibandingkan pekerjaan accounting. Ia pun cukup lama menjalani pekerjaan di bidang auditor.
Sampai akhirnya Rachma merasa bahwa pekerjaan auditor terlalu berat untuk dijalani oleh seorang perempuan yang sedang hamil. Maka ia memutuskan berhenti dan akhirnya kembali bekerja di bidang accounting yang menurutnya lebih bersahabat dengan ibu hamil.
Tetapi pekerjaan accounting-nya yang baru ini tampak berbeda 180 derajat dengan pekerjaan accounting-nya dulu. Ternyata di pekerjaan accounting ini mengharuskan Rachma sering lembur. Karena tujuannya kembali bekerja di bidang accounting agar lebih ringan tidak didapat, ia pun memutuskan keluar dan akhirnya jobless (tidak bekerja).
Baca Juga: Kisah Inspiratif Anak Tukang Jagung Bakar Jadi Pilot TNI
Menghadapi Permasalahan Terberat dalam Hidup
Pada masa-masa Rachma yang tidak memiliki pekerjaan tetap, ia harus menghadapi hal berat lain yakni perceraian. Hak asuh dua anak yang jatuh ke tangan Rachma mau tidak mau membuat ia mencoba segala macam usaha atau “kerja serabutan” untuk bertahan hidup.
Rachma juga sempat menutup-nutupi keadaan tersebut dari orang tuanya, karena orang tua Rachma memiliki prinsip bahwa anak-anaknya harus memiliki pekerjaan tetap.
Namun bagai menyembunyikan bangkai, ujungnya bau busuk tercium juga. Nah, akhirnya Rachma yang tidak memiliki pekerjaan tetap diketahui oleh orang tuanya. Kemudian sang ibu menyuruh dia mengurus usaha property milik keluarga yang ada di Jakarta.
Rachma pun mengiyakan dan akhirnya mencoba pekerjaan yang benar-benar sangat baru baginya yakni menjadi kontraktor.
Karena pekerjaan barunya ini mengharuskan Rachma sering turun ke lapangan dan hal berat lainnya, ia merasa cukup kerepotan jika sambil mengurus kedua anaknya. Maka ia pun menitipkan salah satu anak kepada sang ibu di Pekanbaru.
Singkat cerita Rachma diberi kepercayaan untuk mengurus bisnis developer property milik keluarga bersama adik ipar. Pada awalnya sang adik ipar menolak hal itu dan meminta agar ia sendiri saja yang mengurus. Namun ibu dari Rachma jelas tidak menerima permintaan itu. Ya, anaknya sendiri masa tidak diberi kepercayaan dan kesempatan.
Meski di awal sempat ada “pergesekan”, pada akhirnya Rachma dan adik iparnya lancar menjalankan usaha property itu. Bahkan dalam rentang waktu dua tahun dapat dikatakan sangat sukses menyelesaikan proyek demi proyek.
Tetapi setelah itu muncul permasalahan penggelapan dana yang dilakukan oleh “pihak yang tidak bertanggung jawab” dan membuat usaha property mulai goyah. Sampai-sampai Rachma mengalami kerugian besar atas hal tersebut.
Karena hal itu pula Rachma memutuskan kembali ke kota Bogor. Ia merasa butuh suasana baru yang bisa membuatnya merasa nyaman. Kemudian dengan dana yang tersisa ia memulai usaha propety-nya sendiri dari awal lagi di kota Bogor.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Ira Siregar, Berhenti dari PNS Sukses Usaha Roti
Masuk HIPMI dan Mulai Aktif di Organisasi
Pada tahun 2020 Rachma masuk HIPMI Bogor (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Sebelumnya ia sempat ingin masuk ke HIPMI Depok, tetapi karena HIPMI Bogor memberikan respons maka ia masuk di HIPMI Bogor. Toh domisili dia saat itu pun di Bogor.
Sebagai anak baru yang memasuki dunia organisasi yang mana anggotanya lintas generasi dan tentunya dengan karakter yang berbeda-beda pula. Maka adanya perdebatan, adanya perbedaan sudut pandang, kerap dialami Rachma.
Tetapi ia tidak ingin ambil pusing dan berusaha beradaptasi sebaik mungkin dengan lingkungan organisasi barunya itu. Rachma selalu berusaha membuktikan bahwa dirinya bisa menjalankan tugas dengan benar. Toh ia sendiri pun mempunyai usaha yang ia jalankan dan usaha tersebut bisa berjalan dengan lancar.
Seiring berjalannya waktu Rachma pun dipercaya memegang badan otonom UKM di organisasi HIPMI. Kemudian di tahun 2021 ada pemilihan ketua umum HIPMI Bogor dan ia yang bisa dibilang masih “anak baru” di organisasi tersebut memilih menjadi tim sukses dari salah satu calon ketua. Dan calon yang Rachma unggulkan pada akhirnya memang terpilih menjadi ketua yang baru.
Sebagai bagian dari tim sukses, Rachma yang dulu pernah memegang badan otonom UKM sempat diarahkan untuk mengurus itu lagi. Tetapi sebelum acara pelantikan ia ditawarkan posisi lain yakni menjadi Wakil Ketua Umum. Ia yang merasa bisa dan mampu mengisi posisi tersebut mengiyakan tawaran itu.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Kakek Usia 65 Tahun si “Pahlawan Masyarakat”
Impian Masuk Perumda Terwujud
Rachma pernah berkata bahwa ia mempunyai impian ingin berada di Perumda seperti mantan ketua umum HIPMI terdahulu yang merupakan inspirasinya. Sampai akhirnya di penghujung tahun 2021 ada peluang mengisi posisi Direktur Utama Perumda. Rachma pun segera mendaftar.
Pada tahap seleksi, Rachma bisa masuk lima besar kandidat terbaik. Bahkan setelahnya ia masuk tiga besar kandidat terbaik dan melakukan interview dengan Bapak Wali Kota.
Pada hasil tes, nilai yang didapatkan oleh Rachma paling tinggi di antara kandidat lain. Tetapi Rachma mengatakan, mungkin ada pertimbangan lain selain hasil tes. Seperti pertimbangan pengalaman memegang BUMD atau BUMN.
Sementara Rachma sendiri belum pernah memegang BUMD atau BUMN. Secara, saat itu pun ia menjadi kandidat termuda yakni baru berusia 36 tahun. Maka kandidat lain yang memiliki pengalaman memegang BUMN yang akhirnya terpilih menjadi Direktur Perusahaan Daerah (Perumda) Transportasi Pakuan Kota Bogor.
Meski dulu “bersaing”, Rachma mengaku bahwa ia memiliki hubungan baik dan masih sering berkomunikasi dengan kandidiat yang akhirnya terpilih itu. Bahkan di bulan januari 2022 Rachma sempat dimintai bantuan menjadi bagian dari Perumda.
Sampai akhirnya di bulan april 2022 ada kabar bahwa Direktur Perumda Transportasi Pakuan Kota Bogor (Lies Permana Lestari) mengundurkan diri. Setelahnya, Wali Kota Bogor, Bapak Bima Arya memperkenalkan Rachma Nissa Fadliya sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Perumda Transportasi Pakuan Kota Bogor yang akan mulai bertugas per-bulan mei 2022.
Setelah diberikan kepercayaan tersebut, Rachma mengatakan bahwa dirinya akan bekerja sebaik mungkin selama enam bulan kedepan.
Wah, sungguh perjalanan hidup yang luar biasa bukan? Banyak kisah inspiratif Rachma Nissa Fadliya yang dapat dijadikan motivasi menjalani lika-liku kehidupan ini. Salah satunya pantang menyerah dan tetap berusaha bangkit walau segimana banyaknya masalah yang mencoba memaksa dia terus terpuruk.