Kisah Perjuangan Kakek Penjual “Rambut Nenek”

RambutNenek_foodigan

Kakek menjual rambut nenek ? Hust! jangan salah sangka dulu ya. Maksudnya rambut nenek disini adalah makanan tradisional yang sudah ada sejak dulu, atau jajanan masa kecil bila kamu pernah mengalaminya. Rambut nenek ini bisa juga disebut kue arum manis atau banyak yang bilang juga manisan gulali. Kue ini banyak ditemui di toko oleh- oleh, toko roti dan kue atau di arena permainan anak.

IMG-20160317-WA0003

Untuk yang ini, kisah seorang kakek yang sudah puluhan tahun menjual kue rambut nenek. Menurut keterangan singkat sang kakek yang ditemui oleh tim kami di sekitar jalan Kb. Sirih tepatnya di bawah rel St. Gondangdia Jakarta Pusat. Sang Kakek menuturkan keterangan singkat kepada kami, kalau Ia telah menjual kue tersebut sejak berumur 15 tahun. Hmm.. kalau dilihat dari paras wajah sang kakek mungkin menurut kami Ia sudah berumur sekitar 80 tahun. Coba kamu bayangkan sejak berumur 15 tahun sampai 80 tahun berarti sudah berjualan kurang lebih 65 tahun. Wow, sulit kita bayangkan perjuangan sang kakek yang begitu konsisten menjual kue tersebut.

Nampak sekilas dari fisik sang kakek yang sudah rentan, tetapi Ia tidak pernah lelah untuk berjualan kue rambut nenek tersebut. Hanya bermodalkan gerobak mini yang didorongnya untuk berjualan demi menghidupi kehidupan sehari- harinya. Kue tersebut dijual dengan harga Rp 5.000. Menurut keterangan singkatnya, Ia selalu konsisten menjual rambut nenek dengan harga tersebut. Meskipun menurutnya para pesaing atau pedagang lain yang serupa, menjual diatas harga yang Ia jual.

Ketika kami sedikit mewawancarai sang kakek, banyak pembeli yang menghampirinya untuk sekedar membeli kue rambut nenek tersebut. Rupanya sang kakek sudah mempunyai pelanggan yang loyal, yang hampir semua pembelinya adalah karyawan atau pekerja disekitar perkantoran yang berada dekat dengan tempat sang kakek berjualan. Ini adalah contoh perjuangan yang patut kita acungi jempol dan patut juga kita tiru untuk tidak pernah lelah atau menyerah dalam melakukan sesuatu, terutama untuk kehidupan yang kita jalani. Konsistensi juga sangat dibutuhan disini agar perjuangan yang kita jalani tidak akan sia-sia.

Terus berjuang Kakek…

Leave your vote

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here