Hitput.com – Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis saham dan fungsinya yang perlu Anda kenal dalam dunia investasi.
Dalam dunia investasi, salah satu instrumen yang paling populer adalah saham. Saham merupakan salah satu cara untuk berinvestasi di pasar modal dan dapat memberikan keuntungan finansial yang signifikan bagi para investor. Dikutip dari ojk.go.id saham dapat diartikan juga sebagai tanda penyertaan modal dari seseorang (individual) atau pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas.
Namun, sebelum memulai investasi saham, penting bagi para pemula untuk memahami berbagai jenis saham yang ada dan fungsinya masing-masing yang kami rangkum dari berbagai sumber terpercaya.
Baca juga: Panduan dan Cara Belajar Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula
Mengenal Jenis Saham dan Fungsinya
Dalam dunia investasi saham, terdapat beberapa jenis saham yang umum diperdagangkan di pasar modal. Setiap jenis saham memiliki karakteristik dan fungsinya sendiri. Mari kita lihat secara lebih detail beberapa jenis saham yang perlu Anda ketahui:
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa, atau yang juga dikenal sebagai common stock, adalah jenis saham yang paling umum dan sering diperdagangkan di pasar modal. Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham perusahaan dan berhak atas pembagian dividen perusahaan. Saham biasa juga memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan jenis saham lainnya, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen, atau preferred stock, adalah jenis saham yang memberikan hak-hak khusus kepada pemegangnya. Pemegang saham preferen memiliki hak atas dividen yang diutamakan dan biasanya memiliki prioritas lebih tinggi dalam pembagian kekayaan perusahaan jika terjadi likuidasi. Meskipun pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara seperti saham biasa, mereka memiliki keamanan yang lebih tinggi.
3. Saham Blue Chip
Saham blue chip mengacu pada saham perusahaan yang sudah mapan, diakui secara nasional, dan memiliki reputasi yang baik. Saham-saham blue chip cenderung berasal dari perusahaan besar dan stabil yang memiliki sejarah kinerja yang kuat. Investasi dalam saham blue chip dianggap relatif aman dan cenderung memberikan dividen yang stabil. Beberapa contoh perusahaan blue chip adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Unilever Indonesia Tbk.
4. Saham Penny (Penny Stock)
Saham penny, atau penny stock, adalah jenis saham yang diperdagangkan dengan harga yang sangat rendah, biasanya di bawah Rp1.000 per lembar saham. Saham-saham ini biasanya berasal dari perusahaan kecil atau start-up yang belum teruji dalam pasar. Investasi dalam saham penny dapat memberikan potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang sangat tinggi. Para investor harus berhati-hati dan melakukan riset yang baik sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam saham penny.
5. Saham Pertumbuhan (Growth Stock)
Saham pertumbuhan, atau growth stock, adalah jenis saham yang berasal dari perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Perusahaan-perusahaan ini umumnya beroperasi di industri yang sedang berkembang pesat. Investasi dalam saham pertumbuhan dapat memberikan keuntungan yang signifikan jika perusahaan tersebut berhasil mencapai potensinya. Namun, saham-saham pertumbuhan juga cenderung lebih volatil dan berisiko.
Baca juga: 7 Tips Terbaik Menghindari Risiko Investasi Saham Untuk Pemula
6. Saham Nilai (Value Stock)
Saham nilai, atau value stock, adalah jenis saham yang diperdagangkan dengan harga yang dianggap lebih rendah dari nilai sebenarnya perusahaan. Investor yang berinvestasi dalam saham nilai mencari kesempatan untuk membeli saham dengan harga murah dan mengharapkan harga saham tersebut akan meningkat seiring waktu. Investasi dalam saham nilai membutuhkan analisis yang cermat salah satunya analisa teknikal saham untuk mengidentifikasi saham-saham yang memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam dunia investasi, memahami berbagai jenis saham dan fungsinya sangat penting. Setiap jenis saham memiliki risiko dan potensi keuntungan yang berbeda. Saham biasa memberikan hak suara dan potensi keuntungan yang lebih tinggi, sedangkan saham preferen memberikan prioritas dalam pembagian dividen. Saham blue chip dianggap relatif aman, sementara saham penny memiliki risiko yang tinggi. Saham pertumbuhan menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, sedangkan saham nilai memberikan kesempatan untuk membeli saham dengan harga rendah.
Sebagai investor, penting untuk melakukan riset yang baik dan mempertimbangkan tujuan investasi serta profil risiko Anda sebelum memilih jenis saham yang ingin Anda investasikan. Dengan pemahaman yang baik tentang berbagai jenis saham dan fungsinya, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan meningkatkan peluang kesuksesan Anda dalam pasar saham.
Untuk berita dan artikel inspirasi lainnya bisa kunjungi Hitput di Google News