Hitput.com – Masih ingatkah dengan tragedi tsunami di negeri sakura (Jepang) beberapa tahun yang lalu? Bencana alam yang sangat dahsyat meluluh-lantahkan sebagian wilayah di negara itu, namun sekarang seperti apa negara Jepang? Baik-baik saja bukan? Seakan bencana tersebut tidak pernah terjadi?
Lalu muncul sebuah pertanyaan kira-kira apa sih yang dilakukan pemerintahan negeri sakura itu pasca terjadinya bencana tsunami? Mungkin kamu sudah pernah membaca beritanya juga, yang pertama kali mereka lakukan adalah mengumpulkan semua guru yang selamat.
Kemuliaan Sang Guru
Betapa pentingnya seorang guru, memang siapa sih sebenarnya guru itu? Dalam artian yang luas guru adalah sebuah profesi yang memberikan pengajaran, pendidikan, membimbing, mendukung, dan membantu muridnya agar dapat mewujudkan cita-cita dan masa depan yang cerah.
Presiden, menteri, dokter, hakim, gubernur, polisi, dan lainnya – mereka lahir dari jerih-payah perjuangan sang guru yang telah memberikan waktu dan tenaga untuk memberikan pendidikan sebaik mungkin. Betapa luar biasanya profesi yang satu ini, tak salah jika guru disebut sebagai “Pahlawan tanpa tanda jasa”.
Jika dilihat dari beratnya tugas yang emban oleh seorang guru maka selayaknya mereka diberikan imbalan yang pantas pula, meskipun sebenarnya jasa seorang guru tidak dapat dinilai dengan harta seperti halnya jasa orangtua. Namun guru juga manusia biasa yang berjuang untuk kesejahteraan dirinya ataupun untuk kehidupan keluarga.
Kisah Guru di Negeri Ini
Di negara Indonesia ini apresiasi atas jasa seorang guru bisa dikatakan masih sangat rendah, apalagi jika sudah berbicara mengenai guru honorer atau guru tidak tetap. Dengan gaji kisaran 300 ribu perbulan bahkan ada yang lebih rendah lagi, tentu saja itu sangat jauh dari kata cukup, tetapi mereka para guru honorer tetap ikhlas membimbing para muridnya meskipun secara batin merasa kecewa kepada pemerintah atas imbalan yang tak sebanding dengan kerja kerasnya.
(Baca juga: Kisah Inspiratif Film Thailand The Billionaire, Sukses Itu Perjuangan!)
Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah semakin gencar mencari solusi untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer, pemerintah sudah memiliki rencana jika pada tahun 2020 nanti upah guru honorer setara dengan upah aparatur sipil negara (ASN). Mari kita doakan saja semoga hal ini tidak hanya sebuah rencana semata namun benar-benar dapat terwujud.
Kisah Inspiratif Guru Honorer
Berbicara mengenai guru honorer, saya langsung teringat dengan ibu saya, Beliau mengajar di salah satu sekolah tingkat dasar di kota Indramayu. Mungkin sudah lebih dari 15 tahun lamanya beliau menjadi tenaga pengajar disana, saya masih ingat sekali waktu saya masih SD dulu beliau pergi mengayuh sepeda menuju pasar sekitar jam 5 untuk berjualan sayur-sayuran hasil panen di kebun garapan sang suami alias ayah saya, setelah berjualan beliau langsung pergi ke sekolah untuk mengajar murid-muridnya.
Dengan upah sebagai guru honorer yang tak seberapa bahkan seringkali upah tersebut telat diberikan maka beliau mencari alternatif lain dengan berjualan sayur demi kesejahteraan keluarga. Betapa luar biasanya perjuangan beliau dalam memenuhi tanggung jawab sebagai seorang pengajar sekaligus sebagai seorang ibu rumah tangga.
Itu hanyalah sepenggal kisah inspiratif salah seorang guru honorer, saya yakin masih banyak kisah-kisah perjuangan guru honorer lainnya. Ya meskipun ibu saya guru honorer dan berjuang dengan berjualan sayur di pasar, tetapi beliau masih bisa memberikan fasilitas terbaik untuk anaknya. Untuk sekolah tingkat dasar dan menengah pertama di salah satu sekolah swasta di Indramayu, tingkat menengah atas saya melanjutkan ke salah satu SMK negeri favorit di kota Cirebon, dan sekarang saya sedang menempuh pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Semarang.
Demikianlah cerita singkat mengenai kisah guru honorer yang kebetulan ibu saya salah satunya, jika kamu punya kisah inspiratif lainnya berkaitan dengan guru honorer bisa tuliskan di kolom komentar. Saya juga ingin membaca kisah-kisah luar biasa lainnya dari perjuangan beliau-beliau ini. Sebagai penutup saya ingin menuliskan 3 kata untuk para guru ini “Terimakasih! Terimakasih! dan Terimakasih!”.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!