Penghargaan Achmad Bakrie XVII/2019, Dalam Rangka HUT RI ke 74

Penghargaan Achmad Bakrie XVII/2019
Konferensi Pers Penghargaan Achmad Bakrie XVII/2019

Hitput.com – Yayasan Achmad Bakrie bekerjasama dengan Freedom Institute & Bakrie Group kembali mempersembahkan Penghargaan Achmad Bakrie XVII/2019 untuk Negeri. Acara ini digelar juga dalam rangka 74 tahun Kemerdekaan Indonesia, sekaligus sebagai rangkaian memperingati 77 tahun Kelompok Usaha Bakrie.

“Setiap rupiah yang dihasilkan oleh Bakrie harus bermanfaat bagi orang banyak” merupakan amanah Almarhum H. Achmad Bakrie yang menjadi falsafah dasar Bakrie Untuk Negeri. Falsafah dasar Bakrie Untuk Negeri ditambah Nilai-Nilai Dasar Trimatra Bakrie kemudian diwujudkan dalam bentuk Penghargaan Achmad Bakrie.

Nilai-Nilai Dasar Trimatra Bakrie terdiri atas Keindonesian, Kemanfaataan dan Kebersamaan. Tiga matra (dimensi) ini merupakan tekstualisasi dari Core Values yang dianut serta dijalankan oleh H. Achmad Bakrie (1916-1988). Nilai dasar tersebut hingga kini tetap terjaga serta diimplentasikan oleh generasi penerusnya dalam Bakrie Group.

Penghargaan Achmad Bakrie merupakan tradisi penganugerahan kepada para tokoh inspirasional yang telah berjasa bagi kehidupan bangsa Indonesia. Tokoh-tokoh yang dipilih untuk adalah insan-insan terbaik dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, serta mereka yang telah membaktikan hidupnya di bidang kemanusiaan. Selama kurun waktu tujuh belas tahun berturut-turut, Penghargaan Achmad Bakrie telah diberikan kepada 76 penerima yang terdiri dari 72 individu dan 4 lembaga.

Baca juga: 12 Ilmuwan Wanita Dunia yang Berjasa di Bidang Ilmu Pengetahuan, Yuk Pelajari Sejarahnya!

“Tahun 2019 ini adalah tahun ke-17 Yayasan Achmad Bakrie memberikan Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) kepada anak bangsa yang telah menuangkan pikirannya dalam menghasilkan karya inspiratif yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Semoga penghargaan ini juga mampu memotivasi anak-anak bangsa untuk terus berjuang menghasilkan karya-karya terbaik mereka bagi masyarakat.” ujar Ketua Penyelenggara PAB XVII, Ardiansyah Bakrie.

Malam penganugerahan PAB XVII/2019 menghadirkan empat tokoh Penerima Penghargaan, yakni:

Jakob Oetama (Jurnalisme)

Kecerdikan visionernya membangun jurnalisme kepiting yang memungkinkan Kompas bertahan sebagai bagian pilar demokrasi yang keempat di tengah iklim politik yang otoriter, sekaligus kelompok usaha yang dinamis di tengah situasi ekonomi yang tak menentu.

Ashadi Siregar (Sastra Populer)

Lewat trilogi “Cintaku di Kampus Biru” (1974), “Kugapai Cintamu” (1974), dan “Terminal Cinta Terakhir” (1975), ia berhasil membuka babak baru penulisan novel populer di negeri ini. Temanya memang lazim dalam genre sastra pop:  dunia anak muda dan mahasiswa yang diwarnai liku-liku percintaan, pendobrakan, dan pencarian diri. Namun semua itu dituturkan Ashadi dengan bahasa yang segar- lugas, dengan pandangan yang lebih terpelajar.

Anna Alisjahbana (Kedokteran)

Dedikasinya memperbaiki kualitas anak Indonesia secara holistik dan integratif, antara lain mengilhami pengembangan perangkat inovatif dan tepat guna DDTK. “Deteksi Dini Tumbuh Kembang” temuannya ini bertujuan menjaring anak dengan gangguan perkembangan pada masyarakat rentan dan kurang mampu, yang diterapkan pada Taman Posyandu, PAUD dan pendidikan keluarga, untuk mempersempit kesenjangan anak desa – kota.

Anawati (Sains)

Rela meninggalkan gemerlap karir dan gemerincing mata uang Euro karena melihat kualitas air minum perdesaan di Sumbawa hampir sebagiannya terkontaminasi logam berat.  Risetnya tentang Tubular Anodic Aluminium Oxide (AAO) dan gagasannya memanfaatkan teknologi pelapis bahan lokal, telah membantu masyarakat Sumbawa.

Konsep malam puncak PAB XVII/2019 menghadirkan motif batik khas nusantara yaitu Truntum dan Megamendung. Motif batik Truntum menggambarkan cinta tulus tanpa syarat yang abadi dan semakin lama terasa subur berkembang (tumaruntum). Warna biru yang ada pada batik Megamendung melambangkan warna langit yang luas, tenang, bersahabat dan melambangkan pembawa hujan yang dinanti-nanti sebagai pembawa kesuburan dan memberi kehidupan. Arti dari motif batik Truntum dan Megamendung itulah yang kemudian dianggap sesuai dengan semangat “Mempersatukan Negeri” dari gelaran Penghargaan Achmad Bakrie XVII/2019.

Baca juga: 20 Cara Sederhana Agar Hidup Kamu Lebih Bahagia, Yuk Dicoba!

Gelaran PAB XVII/2019 ini kaya akan informasi yang mendidik juga menginspirasi, sekaligus menghibur dengan Special Performance dari artis papan atas Indonesia seperti Rio Febrian dan Regina Ivanova dengan iringan tata musik yang apik dari Magenta Eleven. Ada juga penampilan yang lebih segar dari komika Pandji Pragiwaksono.

Keseluruhan acara ini diharapkan dapat membangun rasa bangga kepada bangsa atas karya yang dipersembahkan keempat tokoh di atas. Mereka merupakan orang-orang yang telah berdedikasi besar dengan menghadirkan karya-karya terbaik bagi masyarakat dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, sehingga bisa menjadi contoh bagi putra-putri Indonesia lainnya dalam berkreasi, berinovasi dan berkarya untuk Indonesia. Inilah wujud penghargaan terhadap karya–karya terbaik anak bangsa, khususnya kepada tokoh penerima Penghargaan Achmad Bakrie beserta karya luar biasanya yang telah disumbangkan bagi negeri kita tercinta, Indonesia.

Leave your vote

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here