Contoh Bisnis Syariah, Ciri dan Pengertiannya

contoh bisnis syariah
Ilustrasi gambar diagram data bisnis. Photo: Canva

Hitput.com – Ingin tahu contoh bisnis syariah yang sukses? Temukan ciri-ciri khas dan pengertian bisnis syariah yang wajib diketahui untuk memulai usaha yang berkah! 

Melakukan bisnis syariah jika Anda seorang muslim adalah sebuah kewajiban. Karena dengan begitu Anda akan terjaga dari dosa, sesuai dengan perintah Allah dan memberikan Anda pahala, alih-alih cari uang saja. Materi dapat, pahala juga dapat. Kaya di dunia dan di akhirat.

Melakukan bisnis syariah sangatlah mudah. Semudah membalikkan telapak tangan. Mari menjadi patuh, karena tidak ada ruginya mengikuti perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

Baca juga: Jenis Usaha yang Dianjurkan Dalam Islam dan Sesuai Syariat

Pengertian Bisnis Syariah

Bisnis syariah adalah semua jenis kegiatan ekonomi yang menggunakan landasan Islam. Aturan yang kita ikuti selaras dengan yang diperintahkan dan tercantum dalam Al Quran atau Hadits. Jadi untuk melakukan bisnis syariah, kalian harus tahu dulu apa saja yang dilarang dan diperintahkan. Hindari hal haram, dekati yang halal.

Dikutip dari ‘Ejournal STEBIS IGM’, artikel dari Nova Yanti Maleha, Islam memberikan panduan kepada manusia dalam melakukan aktivitas bisnis antara lain:

1. Planning

Melakukan perencanaan/gambaran dari sesuatu kegiatan yang akan dilakukan dengan waktu dan metode yang sudah ditentukan.

Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan , dilakukan secara itqan (tepat, tearah, jelas, tuntas). (HR. Thabrani).

Begitu juga dalam Al-Qur’an Surah Al-Insyirah [94] ayat 7-6; “Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap”.

2. Organization

Melakukan pengorganisasian tentang fungsi setiap orang, hubungan kerja baik secara vertikal atau horizontal.

Allah SWT berfirman; “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan…”. (QS. Ali-Imran [3]: 103).

Ayat di atas menunjukkan bahwa dalam aktivitas bisnis, manusia dilarang bermusuh-musuhan. Hendaknya bersatu-padu dalam bekerja dan memegang komitmen untuk menggapai cita-cita yang diinginkan sejalan dengan aturan-aturan syariah.

Allah SWT berfirman: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”. (QS. Al-Baqarah [2]: 286).

3. Coordination

Melakukan pengaturan sebagai upaya untuk mencapai hasil yang baik dengan seimbang, termasuk diantara langkah-langkah bersama untuk mengaplikasikan planning dengan mengharapkan tujuan yang diidamkan.

Allah berfirman; “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan, karena setan itu musuhmu yang nyata.” (QS. Al-Baqarah [2]: 208).

4. Controling

Senantiasa melakukan pengamatan dan penelitian terhadap jalannya planning. Dalam pandangan Islam menjadi syarat mutlak bagi pimpinan untuk lebih baik dari anggotanya, sehingga kontrol yang ia lakukan akan efektif.

Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?.” (QS. Ash-Shoff [61]: 1).

5. Motivation

Menggerakan kinerja semaksimal mungkin dengan hati sukarela, ikhlas dan mengharap ridho Allah SWT.

Allah SWT berfirman: “Dan bahwasanya manusia tiada memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm [53]: 39).

6. Leading

Melakukan pengaturan, memimpin segala aktifitas kepada tujuan. Allah SWT berfirman; “Dialah yang menetapkan kamu menjadi penguasa di muka bumi, dan ditinggikan-Nya sebagaian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat, sebagai cobaan bagimu tentang semua yang diberikannya kepadamu.” (QS. Al-An’am; [6]: 165).

Keenam panduan tersebut merupakan fondasi utama bagi setiap muslim dalam melakukan aktivitas bisnis. Tujuannya agar aktivitas bisnis yang dilakukan sejalan dengan aturan-aturan syariah dan menghasilkan maslahah bagi setiap manusia.

Baca juga: Profil Haji Isam Pengusaha Sukses Indonesia, Yuk Intip Bisnisnya!

Ciri-Ciri Bisnis Syariah

Supaya lebih paham terkait bisnis berlandaskan ajaran Islam, berikut adalah ciri-cirinya:

  • Menjual barang atau jasa halal
  • Tidak ada unsur riba
  • Tidak ada unsur penipuan
  • Tidak ada aktivitas perjudian
  • Melakukan ijab qabul (serah terima barang/jasa dengan uang) antara pembeli dan penjual dalam setiap transaksi
  • Proses jual beli dilakukan dengan adil
  • Menjual barang yang memang sah milik Anda. Jika menjual barang orang lain, pastikan pemilik sah tahu dan memang setuju dengan penjualan tersebut

Anda pasti tahu, judi itu haram, jadi jangan dilakukan, dan jangan melakukan bisnis yang ada kaitannya dengan judi. Lalu, khamr, adalah barang haram. Tidak boleh dijual. Jual barang curian juga tidak boleh, karena barang itu bukan milik Anda. Tidak boleh bisnis babi, termasuk bisnis haram, karena babi itu haram, tidak boleh dikonsumsi. Bagaimana? Sudah paham dengan bisnis syariah? Konsepnya semudah itu dipahami.

Contoh Bisnis Syariah

Di sekitar Anda banyak sekali contoh bisnis syariah. Supaya lebih jelas, mari kita bahas satu persatu.

  1. Bisnis Makanan Halal

Jasa catering, penjual lauk-pauk, warteg, usaha makanan restoran, hingga pedagang kaki lama. Itu semuanya namanya bisnis, cara mereka berwirausaha untuk memperoleh uang. Apakah termasuk bisnis syariah atau tidak? Tergantung cara pengelolaannya.

Apakah menjual barang halal? Jika iya, maka itu bisnis syariah. Adakah unsur riba? Unsur penipuan? Judi? dan sebagainya. Apakah ada unsur-unsur tersebut? Jika tidak, maka termasuk bisnis syariah. Jika bisnis Anda besar, akan lebih baik mendaftarkan kehalalan makanan Anda ke MUI supaya umat muslim merasa lebih tenang dengan makanan yang Anda jual.

  1. Salon untuk Muslimah

Salon yang sesuai syariah adalah, pelanggan pria diurus oleh pria. Pelanggan wanita, diurus oleh wanita. Jangan satukan di satu tempat. Karena rambut adalah aurat wanita. Kita juga tidak diperbolehkan menyentuh lawan jenis yang bukan mahram atau muhrim.

Salon juga tak cuma merawat rambut, ada manicure, pedicure, pijat, spa dan lain sebagainya. Jadi pahami mahram dan muhrim agar bisnis Anda tetap berpegang pada syariat agama.

  1. Menjadi Content Creator Islami

Teknologi makin canggih, ada yang namanya Adsense dan endorse. Dapatkan pendengar atau pengikut yang banyak dari konten dakwah atau konten yang bermanfaat (tetap sesuai ajaran Islam yaa).

Jika Anda memperoleh banyak pengikut, Anda bisa dapat pengiklan yang berani membayar Anda atas bantuan promosi. Saat melakukan promosi, juga harus yang benar. Promosikan barang-barang yang halal, lakukan dengan jujur, jangan berlebihan sampai berbohong. Harus jujur dan jujur. 

Sebenarnya masih ada beberapa bisnis syariah seperti bisnis properti syariah, investasi syariah, dan lain-lain sesuai prinsip Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW. Rezeki itu datang dari berbagai sudut dengan cara-cara yang menakjubkan. Jangan takut kekurangan rezeki, karena Allah Maha Kaya. 

Itulah contoh bisnis syariah, ciri dan pengertiannya yang penting untuk diketahui agar ketika memulai bisnis tidak salah langkah dan bisa mendapatkan keberkahan dari Allah SWT ketika menjalankannya. Selamat mencoba!

Leave your vote

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here