Kisah WNI yang Berada di Italia Saat di Lockdown

italia di lockdown
Ilustrasi gambar terkait penutupan suatu wilayah di Italia saat Lockdown. Foto: Pexels.com

Hitput.com – Dilansir dari worldometers.info, terhitung pada tanggal 30 maret 2020 kemarin Italia sudah mencatat kasus positif virus corona sebanyak 101.739 (terbanyak kedua di dunia setelah Amerika), dan korban meninggal sebanyak 11.591 (terbanyak pertama di dunia sampai saat ini), sementara yang berhasil pulih sebanyak 14.620.

Hingga sekarang terhitung kurang lebih tiga mingguan negara Italia memberlakukan lockdown, tetapi kondisi nampak belum ada perubahan yang signifikan. Tetapi di tanggal 30 Maret lalu Italia mencatat kasus terendah dalam 13 hari terakhir yakni sebanyak 4.050 kasus dimana sebelumnya selalu tembus angka 5.000 kasus baru.

Pertanyaan yang mungkin muncul dibenak adalah bagaimana orang luar negeri disana, secara Italia sudah menerapkan lockdown yang artinya tidak boleh ada orang yang keluar atau masuk negara itu. Jika berbicara demikian warga Indonesia yang sedang berada di Italia masih menetap disana, ya tentunya demikian. Meski begitu, KBRI memberikan imbauan kepada WNI disana untuk tetap tenang menghadapi ancaman wabah corona.

Namun seperti apa sih kondisi yang di alami WNI selama berada di Italia? Dibawah ini saya mengutip dari suara.com mengenai kisah seorang WNI bernama Fajar Kelana saat virus corona melanda Italia.

(Baca juga: Sudahkah Membersihkan Rumah Selama Work From Home?)

Kesadaran Warga Italia

italia saat lockdown
Ilustrasi gambar di salah satu wilayah negara Italia Foto: Pexels.com

Seperti yang kita ketahui bahwa warga Italia sebelumnya menganggap remeh virus ini, himbauan untuk melakukan sosial distance di anggap angin lalu. Sampai akhirnya kasus bertambah parah dimana dalam satu hari terdapat ribuan orang yang positif corona, bahkan Italia pernah mencatat kematian tertinggi di angka 900 lebih dalam sehari.

Namun menurut Fajar sekarang ini warga Italia sudah mulia sadar dengan bahaya virus ini, himbauan dari pemerintah untuk diam dirumah mulai diikuti dengan baik. Pola hidup sehat seperti mencuci tangan, memakai masker dan sebagainya sudah diterapkan. Meskipun belum memberikan dampak yang signifikan setidaknya tanda-tanda menurunnya penyebaran virus mulai terlihat.

Pemberlakuan Lockdown dari Pemerintah Italia

suasana italia saat lockdown
Ilustrasi gambar suasana Italia saat diberlakukan lockdown. Foto: Pexels.com

Keputusan pemerintah Italia untuk memberlakukan lockdown mungkin sedikit terlambat, tetapi kesadaran warga pun menjadi faktor utama. Di awal lockdown pemerintah masih membiarkan toko-toko, club, bar, dan tepat hiburan lain buka termasuk juga kompetisi sepakbola masih tetap bergulir.

Meskipun dibuka tetapi pemerintah lebih memperketat sistemnya, namun warga Italia acuh saja dengan keputusan tersebut, selagi masih buka ya mereka tetap mengunjungi tempat-tempat hiburan itu. Hasilnya dalam kurun dua hari saja pemerintah mengubah lockdown menjadi shutdown, yang artinya warga harus berdiam didalam rumah tak perduli ada keperluan apapun jika tidak darurat, apabila ada yang melanggar maka akan diberikan hukum pidana atau denda.

Menurut Fajar, saat ini hanya supermarket yang menjual kebutuhan pokok serta apotek saja yang diperbolehkan buka. WNI yang tinggal di ibukota Italia itu menceritakan betapa tenangnya kodisi kota Roma, tempat wisata atau taman tempat berkumpul yang sebelumnya ramai sekarang sangat sepi.

(Baca juga: Cara Menjaga Imun Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit)

Kondisi Italia Sejak Penutupan Total

italia lockdown
Ilustrasi gambar salah satu wilayah di Italia saat lockdown. Foto: Pexels.com

Fajar sendiri sudah tinggal di Roma kurang lebih selama tiga tahun, pria asal Jogjakarta bercerita bahwa orang yang ingin keluar rumah harus mendapatkan surat keterangan terlebih dahulu, jika tidak denda atau pidana akan ia terima.

Tak hanya itu, standar operasional yang ditetapkan di supermarket sangat ketat. Untuk masuk kedalam supermarket harus mengantri diluar dengan jarak berjauhan satu dengan yang lainnya.

Disana pun disediakan sarung tangan plastik secara gratis, sebelum warga masuk berbelanja di dalam supermarket maka wajib memakai sarung tangan tersebut. Semua dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona.

Seperti itulah kisah WNI yang berada di Italia, saat inipun virus corona sudah menyebar di Indonesia bahkan hampir semua provinsi sudah ada kasus positif. Jika melihat kondisi Italia dan negara lain yang sudah menghadapi virus ini harusnya pemerintah Indonesia bisa mengambil pelajaran penting. Sampai saat ini memang belum ada keputusan lockdown dari pemerintah, pembatasan sosial skala besar menjadi pilihannya.

Ya, mempertimbangkan ekonomi masyarakat dimana banyak dari golongan menengah kebawah membuat pemerintah belum siap menerapkan lockdown. Seperti apa hasil kebijakan ini nantinya? Semoga saja pemerintah mengambil langkah tepat dan kondisi bisa kembali normal.

Leave your vote

10 Points
Upvote Downvote

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here