5 Contoh Teks Anekdot Singkat Lengkap dengan Strukturnya

contoh teks anekdot singkat
Ilustrasi gambar contoh teks anekdot singkat lengkap dengan strukturnya (Image: Avideos Creative)

Hitput.comKumpulan contoh teks anekdot singkat lengkap dengan strukturnya akan kami bahas secara detail di bawah ini.

Anekdot adalah teks yang berisi cerita singkat yang lucu, dikemas dengan nyentrik, unik, dengan selipan sindiran kepada tokoh atau organisasi tertentu.

Tujuan teks anekdot dibuat adalah untuk menghibur pembaca, tapi sebenarnya tujuan itu diletakkan di posisi sekian. Karena tujuan utamanya sebenarnya adalah menyindir.

Baca juga: Apa Itu Teks Anekdot dan Contohnya? Ini Penjelasan Lengkapnya

Teks anekdot sindiran yang dikemas lucu dan unik ini banyak dibuat penulis untuk menyampaikan kritikan, alih-alih memberikan humor gratis. Perlu Anda perhatikan, bahwa teks anekdot berbeda dengan teks humor atau cerita lucu. Cerita lucu hanya bertujuan menghibur tanpa menyinggung pihak tertentu, sementara anekdot tidak. Jadi perlu Anda pahami dengan baik perbedaan teks anekdot dengan teks humor yang lain. 

Supaya kalian lebih bisa memahami teks ini, berikut adalah kumpulan contoh teks anekdot singkat beserta strukturnya yang bisa Anda pelajari:

Contoh Teks Anekdot Singkat 

1. Contoh Teks Anekdot Singkat : Pencuri Keji

Di depan hakim, seorang Nenek duduk lesu tidak memiliki semangat hidup karena di umurnya yang tak lagi muda ia harus mendekam di balik jeruji besi karena tindakan bodohnya beberapa hari lalu. Hakim yang sedang mendengarkan gugatan dari pelaku angguk-angguk paham dengan masalah Nenek ini.

“Wah, kejahatannya benar-benar keterlaluan,” kata sang Hakim.

“Nenek harus dihukum seberat-beratnya,” kata Hakim.

Nenek itu jatuh ke lantai. Bahkan duduk di kursi pun ia sudah tidak memiliki tenaga.

“Nek, kamu sudah tua. Jangan mencuri. Itu tidak baik. Coba bayangkan saat kamu sedang mencabut singkong lalu tiba-tiba terkena serangan jantung lalu mati. Nenek bakal masuk Neraka, Nek!”

“Nenek harus dihukum seberat-beratnya. Udah tua bukannya banyak-banyak ibadah, malah mencuri. Neraka panas, Nek! Tobat Nek, Tobat!”

Setelah memberikan beberapa nasihat dan hukuman yang pantas diterima Nenek itu, hakim mengetuk palunya sebagai penutup persidangan ini.

Contoh Teks Anekdot Dialog: Meniru Sunnah Nabi

Seorang pria tampan tapi sayangnya wajahnya sudah tua, dipenuhi keriput, rambut memutih yang ditutupi memakai peci warna putih. Pria itu duduk santai di sofa rumahnya yang empuk, sesekali ia menyisir janggutnya dengan jemarinya. 

Wanita: “Sudah berapa banyak istri, Bapak?” Seorang wanita cantik bertanya. Sambil menyodorkan ponsel yang sedang merekam suara, pria tua tadi menjawab.

Pria: “Empat.”

Wanita: “Banyak banget, Pak,” takjub si wanita.

Pria: “Wah, dulu istri Saya enam. Tapi Saya ceraikan 2 karena yang satu menopause.”

Wanita: “Ada rencana menambah istri lagi, Pak?”

Pria tua mengusap janggutnya yang dipenuhi rambut putih.

Pria: “Ada. Rencananya Saya mau menolong seorang janda, kasihan daripada menyebar fitnah karena belum juga menikah, jadi nanti Saya akan menikahinya.”

Wanita: “Mulia sekali hati, Bapak,” takjub si wanita.

Pria: “Ahahaha, biasa saja. Ini perintah agama. Jadi Saya hanya menjalankan tugas saja.”

Si wanita angguk-angguk paham. Sungguh hati yang indah. Baru kali ini ia menemukan laki-laki tampan, menawan dan agamis seperti ini.

Pria: “Oh iya, semalam Saya memimpikan Anda. Sepertinya ini petunjuk dari Allah bahwa kamu adalah istri Saya yang kelima.” 

Baca juga: Jasa Digital Marketing Profesional dan Terpercaya, Dijamin 100% 

Contoh Anekdot Singkat : Wajah Kamera

Seorang pria dengan dandanan mewah menghampiri seorang gelandangan yang sedang tiduran di pinggir jalan. Tangannya yang putih bersih menepuk-nepuk pundak kotor gelandangan tersebut.

Gelandangan yang sedang tidur lantas terbangun. Terkejut dengan laki-laki di depannya yang wajahnya begitu aneh. Wajah pria kaya raya itu lucu sekali, bentuknya kamera, di bagian depan ada lensanya.

“A-ada apa ya?” Gagap gelandangan itu yang ketakutan didekati laki-laki berwajah aneh.

“Bapak kelihatan menyedihkan sekali. Ini Pak, Saya kasih uang untuk makan. Ini nilainya satu juta, Pak.”

“Ha?”

Gelandangan tersebut masih bingung. Mungkin ini efek baru bangun tidur.

“SATU JUTA PAK, hahahahaha,” teriak pria berwajah kamera lagi.

“Ha?” 

“INI PAK SAYA KASIH SATU JUTA!” Teriaknya lagi. Karena teriakan itu, orang-orang yang ada di sana langsung melihat ke arah pria aneh. Karena teriakan itu juga, orang-orang yang menganggap pria berwajah kamera aneh, menjadi tidak aneh lagi karena kebaikan hatinya.

Contoh Teks Anekdot Lucu: Burung Beo

Ada seekor burung beo aneh, dia bisa menebak warna pakaian dalam orang-orang yang tertutup pakaian. Seperti memiliki mata super yang bisa menembus lapisan-lapisan kain. 

Hari itu, sepasang kekasih melewati burung beo itu. Mereka baru saja pulang dari sekolah, mengenakan baju putih abu-abu serta balutan jaket yang tebal.

“Pink! Hitam! Pink! Hitam!” Kata burung beo.

Wanita yang melewati tempat itu tertawa. Burung beo cabul, bisa-bisanya rumor yang dikatakan anak-anak benar adanya. Tapi sayang sekali, tebakan burung beo itu salah. Ia tidak mengenakan dalaman berwarna pink, ia memakai warna hitam.

“Burung beo aneh,” kata si lelaki.

“Hahaha, abaikan saja.”

Keesokan harinya, sepasang kekasih itu melewati sangkar burung beo itu lagi.

“Pink! Pink!” Kata burung beo.

“Waah,” takjub si wanita.

“Kenapa?”

“Bener jawabannya. Aku pake dalaman warna pink sekarang.

Pria itu tampak berkeringat dingin. Lalu kekasihnya (gadis), menatap curiga si lelaki. 

“Jadi benar kamu mau putusin aku karena suka sama Joko?” 

Contoh Teks Anekdot Narasi: Salah Pemerintah

Seorang wanita paruh baya menenteng kantong plastik berisi sampah. Wanita itu berdiri di samping sebuah sungai. Menatap sekeliling sebentar, lalu saat dirasa susana aman, wanita itu melepaskan harta berharganya ke arus sungai.

Setelah kepergian wanita itu, datanglah pria paruh baya. Ia memegang plastik sampah juga. Sebelum melempar, ia mengawasi area sekitar saat dirasa aman, ia membuang sampahnya ke sana.

Tak berapa lama kemudian, datang gerombolan ibu-ibu. Mereka memegang plastik sampah juga. Ada yang ditaruh di dalam karung, plastik, atau dikemas di dalam kardus.

“Kita harus menjaga kebersihan rumah, benarkan ibu-ibu?” 

Ibu-ibu mengangguk setuju. Rumah harus bersih agar hunian terasa nyaman. Sampah harus dibuang sejauh mungkin. Sungai di komplek perumahan mereka akan menolong menghilangkan sampah-sampah ini.

Beberapa minggu kemudian setelah kejadian itu, kawasan tersebut diguyur banjir. Rumah-rumah digenangi air kotor. Tinggi banjir sampai lutut, cukup dalam dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

“Pemerintah macam apa yang bikin warganya kebanjiran. Dasar konglomerat! Bisanya cuma menyusahkan warga kecil. Selalu bikin rumah kami kebanjiran. Sungai selalu mengalir ke bawah, tapi kenapa hanya di sini yang banjir. Pemerintah sialan!”

Itulah beberapa contoh teks anekdot singkat. Teks ini ditulis berdasarkan struktur yang lengkap dengan penulisan dibuka dari judul, abstrak, orientasi, krisis, reaksi dan koda.

Leave your vote

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here